Monday, May 7, 2007

posting kedua

Selasa, 01 Mei 2007,
Kontrol Game lewat Gelombang Otak


Gunakan Teknologi EEG, EMG, dan EOG
Beberapa waktu lalu, telah muncul teknologi yang mampu mengendalikan komputer lewat otak. Sekarang, muncul teknologi serupa dan diterapkan pada permainan. Teknologi dasar ini seperti EEG, EMG, dan EOG sudah banyak ditemukan di banyak rumah sakit terkenal.

EEG merupakan teknologi yang mampu membaca gelombang otak dan mengetahui isi pikiran. EMG adalah teknologi yang mampu membaca pergerakkan otot untuk kemudian divisualkan. Sedangkan EOG adalah teknologi pemindai yang mampu memantau perubahan yang terjadi pada retina.

Hanya saja, EEG, EMG, dan EOG tidak asal digunakan. Dilakukan sedikit modifikasi. Kenapa? Tiga teknologi ini menyedot biaya banyak, sehingga mustahil diproduksi massal untuk memuaskan kebutuhan pengguna game.

Satu paket EEG yang biasa digunakan di rumah sakit punya lebih dari 100 elektroda. Yang memerlukan gel agar tidak merusak kulit manusia ketika ditempelkan. Tahu berapa harganya? USD 10 ribu.

Untuk itu, dengan sedikit penyusaian, tiga teknologi dasar tersebut diubah sehingga tidak lagi membutuhkan gel jika bersentuhan dengan kulit manusia, dan hanya menyedot dana USD 20 untuk tiap elektrodanya.

Elektroda hasil modifikasi ini kemudian dirangkai menjadi sebuah headset. Tiap pengguna yang akan memainkan game cukup berkonsentrasi, dan elektroda akan mendeteksi gelombang otak. Gelombang yang berhasil dibaca akan diteruskan ke mesin game berupa perintah.

Itu berarti, dengan game yang dijalankan melalui otak, bukan berarti memainkan game menjadi lebih mudah. Malah cenderung lebih sulit. Kenapa? Benar-benar butuh konsentrasi tinggi memainkan game-game yang mampu dikendalikan melalui otak.

Sampai saat ini, sudah ada tiga perusahaan yang memproduksi game yang mampu dikendalikan lewat otak. Ada NeuroSky Inc. (masih mengeluarkan prototype), Emotiv Systems Inc., dan juga CyberLearning.

Ketika didemokan, ketiga perusahaan ini memang sukses menjalankan game yang mampu dikendalikan lewat otak. Tapi masih ada satu keraguan, apakah gelombang otak masing-masing orang akan sama? Pada satu orang, ketika ingin membuat karakter bergerak lurus, gelombang pikiran yang dihasilkan bisa saja berbeda dengan orang lain.

"Itu sudah kita perkirakan, ada algoritma tertentu yang membuat gelombang pikiran bisa diterjemahkan dengan benar. Alat ini akan bekerja 100 persen. Tidak peduli ada perbedaan suhu, ataupun lokasi indoor dan outdoor," ujar Stanley Yang,CEO NeuroSky. (dat/ap)





<<:: Kembali

No comments: